Powered By Blogger

Jumat, 28 Maret 2014

Alat Bantu Verifikasi



MEMPERSIAPKAN DAN MENGOPEASIKAN ALAT BANTU VERIFIKASI
        
Stand           Standard Kompetensi
Mempersiapkan dan mengoperasikan peralatan transaksi di lokasi penjualan
                    Kompetensi dasar
Menyiapkan dan mengoperasikan alat bantu verifikasi                
                    Kegiatan Pembelajaran
           Alat bantu verifikasi diperiksa agar akurat 100%
Uang di verifikasi dengan menggunakan alat bantu sesuai prosedur
Hasil verifikasi diperlihatkan dan diberitahukan kepada pelanggan
Alat bantu verifikasi di rawat dan diperiksa secara teratur
Kerusakan alat bantu verifikasi dilaporkan kepada pihak  yang berwenang sesuai prosedur.

  1. Persiapan dan Pengoperasian alat bantu verifikasi
Dengan adanya peredaran uang palsu yang jumlahnya semakin banyak, perlu adanya alat pendeteksi uang yang berfungsi untuk mendeteksi uang agar dapat diketahui apakah uang tersebut asli atau palsu. Pendeteksian uang dapat dilakukan secara manual (vision) dan otomatis (dg menggunakan alat/mesin). Cara-cara pendeteksian uang kertas yang dilakukan pada saat ini adalah secara manual dengan menggunakan sinar ultra violet.
Alat bantu verifikasi adalah alat yang dapat digunakan oleh penjual atau kasir untuk memeriksa alat pembayaran, baik berupa uang kartal (kertas) maupun kartu kredit yang digunakan pembeli itu asli atau tidak. Selain menggunakan alat bantu verifikasi, seorang penjual atau kasir harus dapat membedakan alat pembayaran yang asli dengan yang palsu secara manual.

  1. Melakukan validasi
  1. Validasi uang kartal
1)      Validasi uang kertas dengan cara manual.
Uang palsu adalah uang yang dicetak atau dibuat oleh perseorangan maupun perkumpulan/sindikat tertentu dengan tujuan agar uang palsu hasil cetakannya dapat berlaku sesuai nilainya dengan sebagaimana mestinya. Untuk mendeteksi, mengidentifikasi dan melihat perbedaan antara uang asli dengan uang palsu diperlukan tehnik analisis yang cukup sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja dengan mudah. Pemeriksaan uang kertas secara manual dapat dilakukan dengan cara sbb:
a)      Dilihat.
Lihatlah uang yang anda miliki, apakah warnanya pudar, kusam, pucat, luntur, patah-patah atau masalah lainnya. Pastikan uang yang anda periksa tadi memiliki warna, corak dan gambar yang baik serta memiliki tanda-tanda uang asli, seperti: tanda air yang menggambarkan pahlawan-pahlawan nasional, bahkan kertas serta benang tali pengaman yang berada di dalam uang tersebut.
b)      Diraba
Usaplah uang tersebut, apakah uang itu terasa kasar atau lembut. Uang yang asli biasanya agak kaku dan tebal bahn kertasnya. Disampin itu pada angka atau gambar uang yangnbiasanyasengaja dicetak agak menonjol dan akan terasa jika diusap-usap.
c)      Diterawang
Langkah yang terakhir adalah menerawangkannya ke sumber cahaya kuat seperti matahari dan lampu. Setelah diterawang, lihatlah bagian  tali pengaman (benang pengaman) dan tanda air apakah dalam kondisi baik atau tidak.
2)      Validasi uang kertas dengan mesin khusus.
Mesin ini di desain untuk mendeteksi jenis mata uang yang pengamanannya dilakukan dengan sistem utama U  (ultraviolet). Pemeriksaan uang kertas dengan mesin khusus yang disebut money detector.
  1. Perbedaan uang asli dengan uang palsu
Pada dasarnya terdapat perbedaan yang mencolok antara kertas uang (KU) Peruri asli dan yang palsu. KU asli tersebut dari bahan baku yang cukup kuat dan kaku. Tanda yang terdapat pada uang kertas asli adalah:
1)      Benang pengaman (safety line).
Benang pengaman adalah benang plastik (foil) yang melintang vertikal padda lembaran uang. Jika uang tersebut asli, foil itu dapat dicukil hingga bisa keluar, dan tak bisa dihapus dengan penghapus karet, sebab foil itu ditanam ke dalam  uang.
2)      Tanda air (water mark).
Tanda air adalah gambar seorang pahlawan nasional yang tertanam dalam kertas. Gambar itu sering disebut ‘unyil’, yang merupakan bagian kertas yang memiliki tebal tipis sesuai potret asli. Tanda air dalam uang asli. Dari luar tampak bertekstur. Jika kita melapiskan kertas HVS di atasnya, lalu kita arsir dengan pensil, gambar itu akan muncul dalam arsiran.
3)      Cetak intaglio.
Intaglio adalah tehnik cetak embos (timbul), dengan memasukkan jenis tinta khusus dan dengan menggunakan cukilan-cukilan. Inilah hasil cetak yang tidak bisa dipalsukan, karena teknologi mesin cetaknya yang amat mahal. Ini menjadikan permukaan uang kertas asli tidak rata, ada semacam gelembung yang bisa di raba.
4)      Nomor seri.
Paling mudah untuk mendeteksi nomor seri adalah dengan penyinara oltraviolet. Bila uang itu asli, maka pada uang kertas Rp 50.000 warna nomor seri akan berubah menjadi kehijau-hijauan, uang Rp 10.000 dan Rp 20.000 berubah menjadi ke kuning-kuningan.
5)      Microletter.
Microletter terdapat pada safety line dan water mark. Dalam safety line, bila kita menggunakan kaca pembesar (luope), akan tampak tulisan ‘Indonesia’ dan ‘Bank Indonesia’. Sementara dalam water mark akan nampak microletter bertuliskan ‘Bank Indonesia’, kecuali pada uang pecahan Rp 100,-. Uang palsu tidak menunjukkan apa-apa, baik pada safety line maupun water mark nya.
6)      Invisible print
Bagian invisible print adalah cetakan yang tidak kasat mata alias tersembunyi. Biasa dikenal dengan istilah tinta siluman. Pada pecahan Rp 50.000 misalnya, akan muncul di sudut kanan atas (samping kanan gambar pesawat). Pada uang palsu, bila disinari angkanya denga ulra violet, tidak akan muncul, kalaupun ada, maka warnanya memudar, tidak terang atau warnanya berbeda/berubah.

  1. Jenis alat bantu verifikasi dan cara menggunakannya
Ada beberapa alat bantu verifikasi yang beredar saat ini. Berikut akan dijelaskan berbagai jenis alat bantu verifikasi dan cara mengoperasikannya:
a.      Mesin detector uang (money detector)
Mesin ini digunakan untuk mendeteksi uang palsu, dapat dibedakan berdasarkan sistem pendeteksiannya:
1)      Macam-macam bentuk money detector:
a)      Money detector senter, bentuknya seperti senter
b)      Money detector ballpoint, bentuknya kecil seperti ballpoint
c)      Money detector kalkulator, juga berfungsi sebagai kalkulator.
d)     Money detector mesin.
2)      Cara mengoperasikan money detector:
Nyalakan lampu pada alat, kemudian letakkan sinar lampu di atas uang, sehingga terlihat tanda-tanda seperti yang lazim terdapat pada uang kertas asli, yaitu terlihat tanda air, terdapat tulisa, benang pengaman, dan gambar pahlawan ssuai dengan nilai nominal pada uang. Apabila semua tanda tersebut muncul, maka berarti uang tersebut asli.
b.      Alat validasi kartu kredit
Sekarang ini orang banyak menggunakan kartu kredit (credit card) dan kartu debit untuk menyelesaikan transaksi atau pembayarannya. Selain lebih praktis, kartu kredit dan kartu debit juga menghindari resiko membawa uang tunai saat bepergian.
Kartu debit adalah kartu yang dananya berasal dari pemilik kartu itu sendiri berupa simpanan di bank. Sedangkan kartu kredit dananya berasal dari pinjaman bank, pengguna kartu kredit harus membayar dana yang telah digunakan kepada bank.
  1. Prosedur verifikasi alat pembayaran
a.      Prosedur verifikasi kartu kredit
Sebelum memverifikasi kartu kredit, terlebih dahulu kita harus memiliki pengetahuan tentang kartu kredit, mengetahui kartu kredit yang asli dan palsu serta bagaimana cara mencegah penguunaan kartu palsu.
1)      Pengenalan kartu kredit
Kartu kredit ada yang memakai gambar pemilik kartu, ada pula yang tidak memakai foto. Keterangan-keterangan yang terdapat pada kartu kredit adalah:
a)      Photo card. Kartu kredit yang menggunakan foto pada bagian depan/muka tertera:
(1)   Tanda tangan pemegang kartu di bagian belakang
(2)   Masa berlaku kartu
(3)   Hologram bank
(4)   Nomor kartu kredit 16 digit dan logo bank.
Bagian belakang terdapat keterangan tentang nomor kartu yang dicetak di muka kartu.
b)      Non photo card
Kartu kredit yang tidak  menggunakan foto pada bagian muka, dan memuat keterangan tentang:
(1)   Masa berlaku kartu
(2)   Hologram bank
(3)   Nomor kartu kredit 16 digit dan logo bank.
Pada bagian belakang kartu kredit
2)      Menverifikasi kartu kredit
Untuk menverifikasi kartu kredit dapat dilakukan dengan menggunakan mesin EDC OMNI 3750 seperti dilkukan oleh BCA CARD. Cara mengoperasikan mesin tersebut meliputi hal-hal:
a)      Sale (transaksi)
(1)   Kartu kredit
(a)    Swipe kartu di mesin EDC, di layar EDC akan tampil nomor kartu. Tekan Yes (enter) khusus untuk kartu BCA Card, VISA dan Master BCA. Tekan no (tanda x) untuk kartu bank lain.
(b)   Masukkan Amount, lalu Enter, maka EDC akan Dialingà Processingà Approval, printer akan mencetak transaksi dan struk keluar satu lembar.
(c)    Untuk mencetak lembar berikutnya tekan sembarang tombol.
(2)   Kartu debit.
(a)    Swipe kartu di mesin EDC, di layar EDC akan tampil nomor kartu. Tekan Yes (Enter), maka mesin akan Dialingà Log on Processingà Amount.
(b)   Masukkan Amount lalu Enter.
(c)    Minta cardholder, masukkan PIN lalu Enter,maka Dialingà Processingà Approval, printer akan mencetak transaksi dan struk krluar satu lembar.
(d)   Untuk mencetak lembar berikutnya tekan sembarang tombol.
b)      Void (batalkan transaksi)
(1)   Kartu Kredit
(a)    Tekan Batch Menu (F3), pilih Void (F3)
(b)   Masukkan Password lalu Enter.
(c)    Masukkan Trace Number transaksi yang akan dibatalkan, lalu Enter, maka EDC akan Dialing àProcessing àApproval, printer akan mencetak transaksi dan struk keluar satu lembar.
(d)   Untuk mencetak lembar berikutnya, tekan sembarang tombol.
(2)   Kartu Debit
(a)    Tekan Batch Menu (F3), pilih Void (F3).
(b)   Masukkan Password lalu tekan Enter.
(c)    Masukkan Trace Number transaksi yang akan dibatalkan lalu tekan Enter.
(d)   Minta cardholder masukkan PIN lalu Enter,maka EDC akan Dialingà ProcessingàApproval, printer akan mencetak transaksi dan struk keluar satu lembar.
(e)    Untuk mencetak lembar berikutnya tekan sembarang tombol.
c)      Settlement (penutupan transaksi).
Untuk melakukan closing transaksi (settlement),dapat dilakukan baik untuk kartu kredit maupun kartu debit. Untuk mendapatkan duplikat transaksi terakhir, caranya tekan Enter, masukkan angka 73 lalu Enter.  
d)     Response message
(1)   Approval: Transaksi berhasil.
(2)   Decline/ Do not honour: transaksi ditolak.
(3)   Please Try Again xx: gangguan komunikasi/ swipe ulang.
(4)   Call Help xx: hubungi BCA.
(5)   Please call: hubungi BCA.
(6)   Card Error: mengetik kartu rusak/swipe ulang.
b.      Prosedur verifikasi uang tunai
Dalam pasal 244 KUHP, dengan bunyi: ‘Barangsiapa meniru atau memalsukan uang kertas yang dikeluarkann oleh negara atau bank, dengan maksud untuk mengedarkan atau menyuruh mengedarkan mata uang atau uang kertas itu sebagai asli dan tidak palsu, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun’
Seorang penjual/produsen harus meneliti kebenaran dan keaslian uang yang diterima sebagai alat pembayaran dari konsumen/pelanggan. Bila seorang penjual menerima uang yang diragukan keasliannya, maka ia harus melaporkan kepada pihak-pihak yang terkait sepeerti Bank Indonesia (BI), bank umum dan pihak kepolisian.
1)      Verifikasi uang kertas pecahan Rp 10.000 emisi tahun 2005, apabila dilihat akan tampak:
(a)    gambar dan warna yang jelas.
(b)   Tinta berubah warna OVI (optically variable ink) dimana pada logo BI pada bidang segi delapan akan berubah warna dari hijau menjadi biru apabila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
Apabila diraba akan terasa:
(a)    Angka nominal, tulisan ‘BANK INDONESIA’ dan ‘SEPULUH RIBU RUPIAH’
(b)   Kode tertentu berbentuk 1 lingkaran untuk mengenali bentuk pecahan ini bagi tunanetra.
Apabila diterawang akan tampak:
(a)    Terlihat tanda air watermark, gambar Pahlawan nasioal Sultan Mahmud Badaruddin II dan electrotype berupa logo BI dan ornamen daerah palembang.
(b)   Terlihat tulisan BI 10000 berulang-ulang pada benang pengaman
(c)    Terlihat gambar saling isi rectoverso berupa logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya.
2)      Verifikasi uang kertas pecahan Rp 20.000 emisi tahun 2004.
Apabila dilihat akan tampak:
a)      Gambar utama pahlawan nasional Otto Iskandar Dinata di bagian depan.
b)      Gambar utama pemetik teh di jawa barat di bagian belakang.
c)      Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat ddilihat memakai kaca pembesar.
d)     Tanda OVI (optically variable ink) akan berubah dari warna magenta menjadi hijau apabila dilihat dari sudut pandang tertentu, runtutan huruf dan angka dengan ukuran makin membesar akan memendar di bawah sinar ultra violet.
Apabila di raba akan terasa:
(a)    Angka nominal kasar
(b)   Kode tertentu untuk mengenali jenis pecahan bagi tunanetra dengan cara meraba kode tersebut.
Apabila diterawang akan nampak:
a)      Tulisan BI tersembunyi hanya dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.
b)      Gambar logo BI yang berada tepat saling mengisi pada bagian depan dan belakang akan terlihat utuh apabila diterawang ke arah cahaya.
c)      Tanda air pahlawan nasional Otto Iskandar Dinata akan terlihat dari kedua belah bagian uang apabila diterwang ke arah cahaya.
d)     Garis melintang dari atas ke bawah memulai tulisan 20000 berulang-ulang yang terlihat seperti berwarna merah, biru dan kuning di bawah sinar ultra vviolet.
3)      Verifikasi uang kertas pecahan Rp 50.000 emisi tahun 1999.
Apabila dilihat akan tampak:
a)      Gambar tersembunyi berupa tulisan BI yang hanya dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.
b)      Tinta tampak gambar ornamen daerah Bali yang akan memudar hijau kekuningsn di bawah sinar ultraviolet.
Apabila diraba akan terasa:
a)      Kasar cetak dalam intaglio angka nominal tulisan BANK INDONESIA dan LIMA PULUH RIBU RUPIAH, gambar pahlawan serta gambar Burung Garuda.
b)      Kode tunanetra BLIND CODE, kode tertentu berbentuk dua segitiga untuk mengenali jenis pecahan bagi tunanetra dengan cara diraba.
Apabila diterawang akan tampak:
a)      Gambar saling isi logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawang ke arah cahaya.
b)      Tanda air berupa gambar pahlawan nasional HOS Cokroaminoto dan electrotype berupa logo BI dan ornamennya daerah Bali.
4)      Verifikasi uang kertas pecahan Rp 100.000 emisi tahun 2004.
Apabila dilihat akan nampak:
a)      Tinta OVI logo BI akan berubah dari warna kuning keemasan menjadi hijau apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.
b)      Jenis pigmen tertentu berbentuk dua garis yang berubah warna dari merah menjadi hijau dan warna biru berubah menjadi kuning keemasan apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.
c)      Garis melintang dari atas ke bawah memuat tulisan BI100000 berulang-ulang yang terlihat seperti dianyam serta akan berubah warna dari emas menjadi hijau apabila dilhat dari sudut pandang tertentu.
d)     Runtutan huruf dan angka dengan ukuran makin membesar dan memedar dari bawah sinar ultra violet.
e)      Gambar kepulauan indonesia akan memedar di bawah sinar ultraviolet.
f)       Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat di baca dengan menggunakan kaca pembesar.
Apabila diraba akan terasa:
a)      Kode tertentu untuk mengenali jenis pecahan bagi tunanetra.
b)      Kasarnya angka dan tulisan nominal.
c)      Kasarnya intaglio cetak timbul angka nominal dan BANK INDONESIA
d)     Kaasarnya gambar Burung garuda yang dicetak timbul.
Apabila diterawang akan tampak:
a)      Gambar logo BI yang berada tepat saling mengisi pada bagian depan dan belakang akan terlihat utuh apabila diterawang ke arah cahaya.
b)      Tanda air pahlawan nasional WR Supratman akan terlihat dari kedua belah bagian uang apabila diterwang ke arah cahaya.
c)      Garis melintang dari atas ke bawah memulai tulisan 100000 berulang-ulang yang terlihat seperti berwarna merah, biru dan kuning di bawah sinar ultra violet.
  1. Perawatan dan pelaporan kerusakan alat bantu verifikasi
1.      Perawatan alat bantu verifikasi
Apabila terjadi kerusakan pada alat bantu verifikasi uang tunai dan alat bantu kartu kredit, segera ajukan pelaporan pada pihak terkait.
a.      Alat bantu verifikasi tunai
Alat bantu verifikasi uang tunai seperti sinar ultra violet, apabila mengalami kerusakan, maka pelaporannya kepada BI atau bank lain yang bekerjasama dengan perusahaan. Prosedur tahapan pelaporannya melalui Kasir, tehnisi perusahaan, pimpinan perusahaan, bagian keuangan, bagian sarana prasarana, dan BI Pusat Jl Moh Thamrin nomor 2 Jakarta 1010 telp 021-381 769 553, 897790, fax 021- 3866354 atau kantor perwakilan BI setempat.
b.      Alat bantu nerifikasi kartu kredit
Alat bantu verifikasi kartu kredit yang rusak maka pelaporannya kepada pihak bank yang bekerjasama dengan perusahaan penjual (ritel)
2.      Sikap-sikap yang diperlukan dalam mengoperasikan alat bantu verifikasi
Adapun sikap-sikap yang diperlukan dalam mengoperasikan alat bantu verifikasi adalah jujur, teliti, cermat, dan bertanggungjawab.
TUGAS MANDIRI:
  1. Apa yang dimaksud dengan alat bantu verifikasi?
  2. Bagaimana validasi uang kertas bila diraba?
  3. Jelaskan cara mengoperasikan money detector!
  4. Apa saja ciri-ciri kartu kredit palsu photo card?
  5. Jelaskan prosedur tahapan pelaporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit?

TUGAS KELOMPOK:
Buatlah laporan mengenai perbedaan uang asli dan palsu pada guru anda!

    

Senin, 24 Maret 2014

Pembayaran Tunai dan Non Tunai



MEMPESIAPKAN DAN MENGOPERASIKAN MESIN PEMBAYARAN TUNAI MAUPUN NON TUNAI

Standard Kompetensi
Memperaiapkan dan mengoperasikan peralatan transaksi di lokasi penjualan
Kompetensi dasar
Mempersiapkan dan mengoperasikan mesin pembayaran baik tunai maupun non tunai
Tujuan Pembelajaran
1.    Mempersiapkan mesin pembayaran tunai maupun non tunai.
2.    Mengoperasikan mesin pembayaran tunai maupun non tunai

A.      MEMPERSIAPKAN MESIN PEMBAYARAN TUNAI MAUPUN NON TUNAI
1.        Pengertian Pembayaran Tunai dan Non Tunai
Pembayaran tunai atau yang biasa disebut dengan pembayaran cash, merupakan pembayaran atas harga barang atau jasa secara tunai, dimana pihak pembeli menyerahkan uang sebagai bukti pembayaran sebesar harga barang yang dibeli bersamaan dengan surat pesanan. Pembayaran tunai ini biasanya dilakukan dengan menggunakan uang tunai. Instrumen pembayaran tunai adalah uang  kartal yang terdiri dari uang kertas dan uang logam.
Sedangkan yang dimaksud dengan pembayaran non tunai adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara:
·         bayar dimuka  yaitu pembayaran harga sebelum barang diterima atau sebelum barang ada.
·         Bayar dibelakang, yaitu pembayaran yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu setelah barang diterima.
·         COD (cash on delivery), dimana pembayaran dilakukan pada waktu barang diserahkan pada pembeli, dan ada pula yang pembayaran dilakukan pada waktu dokumen tiba.
Instrumen pembayaran non tunai dapat dibagi atas alat pembayaran non tunai dengan media kertas, seperti cek, bilyet giro, wesel, dll, serta alat pembayaran non tunai dengan media kartu (plastic money) seperti: kartu kredit, kartu debit, kartu ATM, dll. Dengan demikian,mkarena adanya cara pembayaran tunai atau kartu kredit tsb, maka transaksi pembelian dan penjualan dapat dibedakan menjadi: pembelian tunai, pembelian kredit (non tunai), penjualan tunai dan penjualan kredit (non tunai).

2.        Media Pembayaran
Ada beberapa media yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yaitu:
a.      Uang kartal
Uang kartal adalah mata uang resmi yang dipergunakan sebagai alat pembayaran  yang sah di suatu negara. Uang kartal dibedakan menjasi dua, yaitu:
1)      Uang tunai domestik, yaitu mata uang negara tertentu yang berupa uang kertas dan logam, yang diterima sebagai alat pembayaran yang sah di negara tersebut (diterbitkan oleh Bank Sentral negara yang bersangkutan).
2)      Uang asing (valuta asing = valas), yaitu mata uang asing berupa uang kertas dan logam yang diterima sebagai alat pembayaran internasional, uang yang disebut sebagai uang kertas (hard currency), antara lain:
·         USD ( United Stated Dollar) = Amerika Serikat
·         GBP (Great Britain Pound Sterling) =United Kingdom
·         DEM (Deutsche Mark) = Germany
·         FRF (French Franc) = French

b.      Uang giral
Yaitu alat pembayaran yang bukan berupa uang, biasanya berupa format perintah mengeluarkan uang. Jenis-jenis uang giral antara lain:
1)      Cek (check/cheque).
Cek merupakan surat berharga yang banyak digunakan dalam lalu lintas perdagangan. Cek digunakan sebagai pengganti uang tunai atau sebagai alat pembayaran. Biasanya Bank yang melakukan pembayaran itu adalah bank yang memberikan buku cek kepada orang yang menandatangani cek tsb.
Berikut ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan cek:
a)      Pihak yang terkait
Beberapa pihak yang terkait sehubungan dengan penggunaan cek adalah sbb:
(1)   Penerbit (drawer), adalah orang/pihak yang mengeluarkan surat cek.
(2)   Tersangkut, yaitu bank  yang diberi perintah tanpa syarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
(3)   Pemegang (holder) adalah orang yang diberi hak untuk memperoleh pembayaran, yang namanya tercantum dalam surat cek.
(4)   Pembawa (bearer), merupakan orang yang ditunjuk untuk menerima pembayaran, tanpa menyebutkan namanya dalam surat cek. Adanya pembawa ini sebagai akibat dari klausula atas petunjuk yang berlaku bagi surat cek.
(5)   Pengganti, yaitu orang yang menggantikan kedudukan pemegang surat cek dengan jalan endosemen. Dalam hal ini surat cek diterbitkan dengan klausula atas pengganti dengan mencantumkan nama pengganti dalam surat cek.
b)     Jenis-jenis cek
Dalam lalu lintas perdagangan dikenal beberapa jenis cek, al:
(1)   Cek bersilang atau bergaris miring.
Cek bersilang (crossed cheque) adalah cek yang diberi dua garis sejajar dengan posisi miring pada sudut sebelah kiri di bagian muka cek. Kedua garis sejajar dengan posisi miring inilah yang disebut cross. Pemberian tanda/kode silang ini dimaksudkan untuk keamanan dari berbagai jenis kejahatan yang mungkin terjaadi, karena cek semacam ini tidak dapat dibayar dengan tunai.
(2)   Cek mundur
Cek mundur adalah suatu cek yang diterbitkan pada hari itu, namun tanggalnya mundur. Misalnya, cek yang yang diterbitkan tanggal 15 Agustus 2013, tetapi pada ceknya ditulis tanggal 6 Oktober 2013. Maksud dibuatnya cek mundur tersebut adalah untuk memperpanjang waktu beredarnya, sehingga melebihi jangka waktu 70 hari.
(3)   Cek kosong.
Cek kosong adalah cek yang dikeluarkan oleh seseorang, tetapi pada saat akan dicairkan/diuangkan, ternyata ditolak oleh bank yangbersangkutan, karena dana nasabah yang bersangkutan tidak mencukupi/kosong, atau rekeningnya telah ditutup.
(4)   Cek perjalanan (traveller’s cheque).
Cek perjalanan digunakan oleh orang-orang yang sedang bepergian atau melakukan perjalanan. Biasanya cek ini bdibuat sebagai alat untuk mengambil uang di bank-bank tertentu. Traveller’s cheque dikeluarkan dalam mata uang yang nilainya kuat dan stabil, seperti US Dollar, Pound sterling, Yen, dsb. Manfaat cek perjalanan bagi orang yang sedang bepergian antara lain:
(a)    Tidak perlu membawa uang dalam  jumlah besar, sehingga tidak merepotkan selama menikmati perjalanan.
(b)   Lebih aman dari resiko perampokan atau kehilangan uang
(5)   Cek melambung (cek yang dikembalikan).
Cek yang ‘dilambungkan kembali’ artinya cek yang ditolak penguangan atau pembayarannya oleh institusi keuangan.
2)      Bilyet giro.
Didalam lalu lintas perdagangan, orang lebih suka menggunakan bilyet giro, karena ditinjau dari segi keamanannya lebih terjamin. Apabila bilyet giro itu hilang atau dicuri oleh pihak lain, maka orang tersebut tidak dapat mencairkan atau mengambil uangnya di bank, mengingat bilyet itu hanya berfungsi untuk pemindahbukuan saja.
3)      Bank draft.
Bank draft atau banker’s draft adalah surat berharga yang berisi perintah tak bersyarat dari bank penerbir draft tersebut kepada pihak lainnya (tertarik), untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang tertentu atau orang yang ditunjuknya pada waktu yang telah ditentukan. Bank draft ini merupakan cek, namun sumber dana pembayarannya adalah berasal dari rekening bank penerbit, bukan dari nasabah perorangan. Wesel aksep diperlakukan sama dengan cek, yaitu prosedur pencairannya mekliring setempat.lalui lembnaga
c.       Instrumen pembayaran khusus
Instrumen pembayaran khusus atau media pembayaran khusus meliputi:
1)      Kartu kredit (credit card)
2)      Kartu debit (debit card)
3)      Kartu beban (charge card)
4)      Voucher pembayaran (payment voucher)

3.        Media Pembayaran
a.      Alternatif media pembayaran
Berikut ini adalah merupakan cara penyelesaian pembayaaran:
1)      Tunai/cash.
Pembayaran tunai berarti pihak yang melakukan jual beli barang dan atau jasa akan menerima barang dan atau jasa yang dibeli, setelah penjual menerima uang sebagai pembayarannya.
2)      Non tunai/cashless.
Alat pembayaran non tunai, yaitu berdasarkan kertas (paper based), seperti wesel, giro bilyt, cek, dll. Alat pembayaran non tunai berbasis kartu ATM, kartu kredit, kartu debit, dls. Perkembangan terkini dari alaat pembayaran non tunai  mengarah ke pemakaian alat pembayaran elektronik atau e-money.
b.      Pembelian dan penyelesaian pembayaran
Berikut merupakan pembelian dan penyelesaian pembayaran:
1)      Pembelian tunai.
Pembayaran tunai atau cash banyak dipilih
dalam transaksi pembayaran karena alasan kemudahannya. Alat pembayarann tunai dapat berupa uang tunai, cek tunai, dan pemindahbukuan dengan menggunakan bilyet giro yang tanggal jatuh temponya sesuai transaksi tunai, atau dengan cara transfer sesuai tanggal tunai yang diperjanjikan.
2)      Pembelian kredit.
Pembelian kredit adalah suatu pembelian dengan sistem pembayaran kemudian, yang jatuh tempo pembayarannya ditetapkan dengan kesepakatan kedua belah pihak. Pembayaran atas pembelian secara kredit diatur atau ditentukan dalam perjanjian jual beli.
c.       Mekanisme dokumentasi voucher
Voucher adalah pencatatan, metode dan prosedur tertentu yang dibuat untuk pengawasan pembayaran-pembayaran atau pengeluaran-pengeluaran uang. Voucher ini digunakan sebagai dokumen atau bukti suatu wewenang untuk membayar. Berdasarkan sistem voucher, semua pengeluaran harus mendapatkan persetujuan dari pejabat tertentu dalam perusahaan. Kemudian setelah disetujui, voucher dicatat dalam buku catatan voucher. Setelah itu voucher akan disimpan pada ‘arsip voucher yang belum dibayar’. Selanjutnya jika telah jatuh tempo pembayaran, voucher tersebut diambil dari ‘arsip’ dan dibuatkan cek (cheque) dengan nilai sebesar yag tercantum pada voucher itu, kemudian dicatat dalam Buku Catatan Cek. Voucher yang telah dibuatkan ceknya itu kemudian ditandai/di cap lunas dan dipindahkan pada tempat ‘arsip voucher yang telah dibayar’. Dengan demikian sistem voucher dilakukan dengan menggunakn:
1)      Voucher
2)      Buku catatan voucher (voucher register)
3)      Arsip voucher yang belum di bayar (unpaid voucher file)
4)      Buku catatan cek (check register)
5)      Dan arsip voucher yang sudah dibayar (paid voucher file)
Berikut ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan voucher:
1)      Bentuk voucher.
Pada halaman muka sebuah voucher memuat nama dan alamat kreditor, tanggal dan nomor voucher, rincian faktur, atau dokumen pendukung lain seperti seri nomor faktur, syarat-syarat dan jumlah uang.
2)      Buku catatan voucher.
Buu catatan voucher (voucher register) digunakan untuk mencatat tiap voucher yang telah disetujui pejabat tertentu pada perusahaan. Dalam buku catatan tersebut, rekening yang di debit pada masing-masing akun dipisahkan, ‘Kredit’nya merupakan ‘utang’ atau ‘voucher’/
3)      Buku catatan cek.
Setiap pengeluaran cek untuk pembayaran-pembayaran dicatat dalam buku catatan cek (cheque) yaitu suatu datar yang sebenarnya hasil modifikasi dari ;jurnal pengeluaran uang

TUGAS MANDIRI 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut denga  jelas dan benar
1.      Apa yang dimaksud dengan pembayaran tunai?
2.      Sebutkan dan jelaskan jenis uang kartal
3.      Apa yang anda ketahui tentang cek?
4.      Apa yang dimaksud dengan uang giral?
5.      Sebutkan yang termasuk instrumen pembayaran khusus!

TUGAS KELOMPOK
Buatlah kelpmpok masing-masing 4 orang, dan lakukan kegiatan-kegiatan sbb:
1.      Berkunjunglah ke sebuah mini market.
2.      Amatilah mesin hitung apa yang digunakan pada bagian kasir
3.      Tanyakan bagaimana cara mengoperasikan mwsin tersebut.
4.      Buatlah laporan
5.      Kumpulkan laporan tersebut pada guru anda.


B.       MENGOPERASIKAN MESIN PEMBAYARAN TUNAI MAUPUN NON TUNAI
Dengan berkembangnya teknologi, saat ini berkembang pula berbagai alat pembayaran yang menggunakan teknologi microchips yang dikenal dengan elektronik money.
1.        Mesin Pembayaran tunai
a.      Mesin cash register
Mesin cash regsiter merupakan jenis mesin kasir yang banyak kita jumpai di toko dan swalayan. Berikut merupakan bagian dari mesin cash register:
1)      Bagian-bagian mesin cash register:
a)      Tampilan dari depan, yaitu terdiri dari operator display, costumer display, body mesin, dan keyboard.
b)      Bagian printer, terdiri dari pita, rol kertas atau struk belanja dan rol kertas untuk copy perusahaan.
c)      Bagian laci (drawer) digunakan untuk menyimpan uang.
2)      Jenis-jenis mesin cash register dan cara mengoperasikannya.
Ada dua jenis mesin cash register yang biasan digunakan sebagai berikut:
a)      Mesin cash register dengan infra merah (scanner).
Jenis cash register ini banyak digunakan di toko swalayan besar, seperti hypermarket. Penggunaan mesin cash register ini lebih mudah. Kasir hanya tinggal menyorotkan scanner ke arah barcode barang yang terdapat pada kemasan. Otomatis pada mesin cash register akan muncul kode, nama barang dan harganya.
Cara mengoperasikan mesin ini, sbb:
(1)   Kasir men scan barcode yang ada pada kemasan barang dengan mesin scaner. Pada saat scanner akan muncul nama barang, jumlah barang dan sekaligus harga barang yang bersangkutan.
(2)   Jika pada barang tidak terdapat barcode, maka kasir dapat melihat PLU barang tersebut, dengan menekan tombol F1 pada mesin kasir. Selanjutnya kasir mengetik secara manual PLU barang, maka akan muncul nama, harga, dan jumlah harga, selannjutnya tekan enter, maka akan diketahui total transaksi.
(3)   Pilih menu pembayaran tunai atau kredit. Jika pembayaran dilakukan secara tunai, masukkan/ketik jumlah uang yang diberikan customer.
(4)   Tekan tombol enter, transaksi selesai, berikan uang kembalian ke costumer (jika ada).
b)      Mesin cash register manual.
Jenis mesin cash register ini banyak digunakan di mini market, toko, di tempat yang menjual fast food, cafetaria, apotik dls. Cara pengoperasian cash register manual sbb:
(1)   Masukkan kode PLU barang, otomatis akan muncul harga barang.
(2)   Jika costumer membeli barang lebih dari satu, tekan jumlah barang yang dibeli, tekan tanda x, tekan kode PLU.
(3)   Jika telah selesai memasukkan transaksi tekan ST.masukkan jumlah uang yang dibayarkan, teken TL, transaksi selesai. Berikan uang kembalian ke costumer jika ada.
b.      Mengoperasikan mesin POS (Point of Sales).
 POS (point of sales) adalah seperangkat sistem komputer yang terdiri dari sistem opeasi, hardware dan software yang didesain khusus dengan dilengkapi beberapa alat/device agar dapat membantu mempercepat proses transaksi. Bagian-bagian dari mesin ini terdiri atas keyboard untuk memasukkan data barang yang dijual, layar display untuk tampilan data dan alat cetak untuk mencetak tanda terima bagi pembeli. Alat tambahan dalam POS adalah automatic tag reader atau optical character recognition/OCR tag reader, yaitu alat yang digunakan untuk mengenali atau membaca label yang menempel di barang yang tertulis dengan huruf OCR serta barcode.
Komponen-komponen mesin POS:
1)      Hardware/perangkat keras, terdiri atas bagian-bagian:
a)      CPU (central processing unit) terdiri dari mainboard, memori, processor, harddisk, dsb.
b)      Monitor CRT atau LCD.
c)      Mini printer untuk menyajikan informasi kepada konsumen, costumer display untuk menyajikan informasi kepada konsumen.
d)     Cash drawer, laci untuk menyimpan uang yang dapat membuka otomatis setelah transaksi.
e)      Barcode scanner, untuk membaca isi barcode.
f)       Barcode printer, untuk mencetak barcode.
g)      Programmable keyboard adalah keyboard yang setiap tombolnya dapat diprogram isinya.
h)      Modul touchsreen, media pemasukan data dengan sentuhan jari di monitor.
i)        MCR (magnetic card reader), membaca data yang tersimpan pada kartu magnet (kartu kredit, ATM, dsb).
j)        Finger scan, alat untuk membaca sidik jari.
k)      Modem, untuk mengirim dan menerima data via kabel telepon.
2)      Software/perangkat lunak
Software adlah program atau sekumpulan instruksi yang dirancang sedemikian rupa sehingga POS dapat berjalan sesuai dengan fungsinya dan keinginan dari pengguna komputer.
a)    Software paket, merupakan software yang sudah jadi dan siap pakai. Pada software ini terdapat fungsi standard sehingga setiap user yang sistemnya sama/cocok dapat menggunakannya.
b)   Software taylor made, ialah softeware yang dibuat khusus untuk pengguna dimana sistemnya mempunyai keunikan dan kebutuhan untuk memperluas kemampuannya.
3)      Cara mengoperasikan mesin POS.
Berikut ini adalah cara pengoperasian POS:
a)      Siapkan modal awal (float) untuk setiap kasir yang bertugas dan uang kecil secukupnya untuk penukaran/pengembalian kasir.
b)      Siapkan kantong-kantong uang (kosong) yang bernomor untuk digunakan pada saat pengumpulan uang dengan warna yang berbeda untuk setiap shift/hari.
c)      Periksa apakah ada mesin POS yang rusak. Beritahu ALC apabila ada mesin POS yang tidak berfungsi.
d)     Periksa setiap mesin POS apakah ada data yang belum terangkat. Jangan menggunakan mesin POS yang masih ada datanya, segera beritahu DM ALC untuk tindakan selanjutnya.
e)      Jalan disamping mesin POS yang tidak digunakan harus ditutup dengan trolley dan dirantai.
f)       Pastikan semua peralatan kasir dan end kontrol tersedia dan berfungsi dengan baik (termasuk peralatan emergency).
g)      Letakkan alat untuk membuka Security tag ditwmpat yang tidak mudah terjangkau oleh pelanggan.
h)      Periksa apakah barang masalah telah dikembalikan ke floor.
i)        Periksa apakah barang bonus untuk pelanggan tersedia sesuai promosi yang sedang berjalan.
j)        Pastikan bahwa petugas Satpam berada di pintu end control.
k)      DM/ADM melihat di komputer kode kasir (pincode) dari kasir yang akan bertugas, dimana status kode kasir harus 1 (’registered’). Nomer kode kasir tersebut bersifat unik dan setiap hari akan berubah.
2.        Mesin Pembayaran non tunai
a.      Electronic money (e-money).
Perkembangan teknologi di bidang informasi dan komunikasi telah memberi dampak terhadap munculnya inovasi-inovasi baru dalam pembayaran elektronik (electronic payment). Beberapa contoh pembayaran elektronik yang sudah dikenal di Indonesia saat ini antara lain phone banking, internet banking, pembayaran dengan kartu kredit serta kartu debit/kartu ATM.
E-money adalah alat pembayaran non tunai dimana nilai uangnya tersimpan secara elektronic dalam kartu chip. Ada 2 jenis e-money saat ini, yaitu prepaid card  atau electronic purses, dimana uang tersimpan secara elektronis dalam kartu chips. Berikutnya adalah prepaid software atau digital cash, dimana nilai uang tersimpan secara elektronis dalam sebuah harddisk komputer. Sedangkan mekanisme pembayaran di eksekusi melalui fasilitas jaringan internet.
b.      Mengoperasikan mesin debit.
Mesin debit adalah mesin yang digunakan untuk menyelesaikan transaksi  yang pembayarannya menggunakan kartu debit. Untuk dapat menggunakan mesin ini, toko harus ada hubungan on line dengan banak yang mengeluarkan mesin ini.
c.       Mengoperasikan mesin kartu kredit.
Cara mengoperasikan mesin kartu kredit:
Apabila ada costumer yang menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran transaksi, maka setelah selesai transaksi, kasir menekan enter pada mesin cash regsiter, selanjutnya:
1)      Pilih menu pembayaran, dalam hal ini yang dipilih adalah menu kredit.
2)      Tekan ‘page up’, untuk keluar menu kartu yang digunakan, pilih sesuai jenis kartu yang digunakan, apakah master, Visa atau ATM.
3)      Pilih salah satu: pilih edisi kartu kredit di swipe (digesek) pada mesin debit, maka akan muncul nomer kartu. Jika nomor tidak muncul kemungkinan magnetnya aus, maka kasir mengetik nomor kartu secara manual sesuai dengan yang tertera di kartu kredit.
4)      Karena bersifat otomatis, maka setelah kasir men-swipe kartu kredit, akan muncul/keluar kertas draft dari mesin debit yang berisi jumlah transaksi, selanjutnya costumer diminta menandatanganinya.
5)      Kertas draft dibuat rangkap 3 yaitu: asli untuk toko, copy 1oleh toko digunakan untuk meng klaim bank, dan copy 2 untuk costumer.
6)      Setiap hari toko melaporkan jumlah transaksi kartu kredit ke kantor pusat dan selanjutnya kantor pusat akan meng-klaim pembayaran pada bank yang mengeluarkan kartu kredit tersebut.

TUGAS MANDDIRI 2:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!
1.      Sebutkan keunggulan mesin cash register dibandingkan dengan mesin kalkulator.
2.      Jelaskan cara penggunaan mesin cash register!
3.      Jelaskan pengertian mesin POS!
4.      Apa yang dimaksud dengan e-money?
5.      Apa yang anda ketahui tentang mesin debit?

TUGAS KELOMPOK 2:
Bentuklah kelompok masing-masing 2 orang siswa.
Carilah artikel lengkap dengan gambarnya mengenai mesin pembayarran tunai dan non tunai modern yang banyak digunakan di toko-toko besar saat ini.
Boleh dicari di internet, koran, majalah, dll. Susunlah artikel anda menjadi sebuah klipping, dan kumpulkan pada guru anda.